Krisis Tenaga Kerja RI! Bukan Sekedar Minim Lowongan, Kualitas SDM Jadi Akar Masalah

kualitas SDM

Di balik isu darurat kerja, terungkap masalah krusial, kualitas SDM yang tak sesuai kebutuhan industri. Artikel ini mengupas akar masalah dan solusi strategis untuk mengatasi pengangguran terdidik.

Fenomena antrean panjang pencari kerja yang viral belakangan ini menguatkan sinyal darurat lapangan kerja di Indonesia. Namun, jika ditelaah lebih dalam, masalahnya bukan hanya terletak pada jumlah lowongan yang terbatas, melainkan pada jurang pemisah antara kualitas sumber daya manusia (SDM) yang tersedia dengan kebutuhan dunia industri modern.

Isu ini menjadi sorotan utama para pengamat ekonomi dan pelaku usaha. Alih-alih hanya menyalahkan perlambatan ekspansi industri, fokus kini beralih pada relevansi keahlian angkatan kerja. Banyak lulusan baru, dari tingkat SMK hingga sarjana, ditemukan tidak memiliki kompetensi praktis yang dicari oleh perusahaan.

“Kita tidak bisa lagi hanya bicara soal menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya. Pertanyaan yang lebih mendesak adalah, apakah tenaga kerja kita siap mengisi posisi-posisi tersebut?” ujar seorang analis ekonomi dari Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Nailul Huda, dalam sebuah kesempatan.

Menurutnya, sektor industri saat ini membutuhkan talenta dengan kemampuan spesifik, adaptif terhadap teknologi, dan memiliki soft skill seperti pemecahan masalah dan komunikasi yang kuat. Kenyataannya, sistem pendidikan sering kali masih berfokus pada teori dan belum mampu mengejar kecepatan perubahan di dunia industri. Akibatnya, terjadi apa yang disebut skill mismatch atau ketidaksesuaian keahlian secara massal.

Fenomena ini menjelaskan mengapa di satu sisi banyak orang kesulitan mencari kerja, sementara di sisi lain banyak perusahaan mengeluhkan sulitnya mencari kandidat yang tepat. Ini adalah paradoks yang menyoroti urgensi perbaikan kualitas SDM secara fundamental.

Pemerintah dan para pemangku kepentingan didesak untuk tidak hanya fokus pada kebijakan yang mendorong investasi padat karya, tetapi juga merombak sistem pendidikan dan pelatihan. Solusi strategis seperti penguatan pendidikan vokasi yang benar-benar terintegrasi dengan industri, percepatan program upskilling dan reskilling, serta perbaikan sistem informasi pasar kerja menjadi kunci.

READ  'Kado' Trump Tidak Gratis! RI Harus Jalankan 4 Syarat Ini

Pada akhirnya, mengatasi “darurat kerja” di Indonesia menuntut pergeseran paradigma. Fokus harus beralih dari sekadar kuantitas serapan tenaga kerja menjadi peningkatan kualitas SDM agar mampu bersaing dan relevan, mengubah tantangan ini menjadi peluang untuk melahirkan angkatan kerja yang tangguh dan kompeten.

Written by 

SMP NEGERI 1 ANJATAN adalah sekolah menengah pertama negeri yang berdiri di kota indramayu. Sekolah ini telah melewati proses penilaian akreditasi A yang memastikan bahwa lolos standard nasional perguruan tinggi. Selain itu, Terdapat visi & misi untuk mewujudkan pendidikan yang menghasilkan siswa prestasi dan lulusan berkualitas tinggi yang perduli dengan lingkungan hidup.