Presiden Prabowo punya resep baru untuk kesehatan rakyat. Kopdes Merah Putih ditransformasi menjadi senjata strategis demi mewujudkan harga obat yang lebih terjangkau di seluruh negeri.
Harga obat yang melambung tinggi telah lama menjadi penyakit kronis yang menggerogoti kantong masyarakat, terutama di pelosok-pelosok desa. Berbagai formula kebijakan telah dicoba, namun penyakit ini seolah kebal. Kini, dari Istana, Presiden Prabowo Subianto datang bukan dengan pil pahit kebijakan makro, melainkan dengan sebuah resep yang tak terduga, sebuah ramuan yang akarnya berasal dari tanah desa itu sendiri: Kopdes Merah Putih.
Dalam sebuah pernyataan tegas yang mengubah lanskap program ini, Presiden Prabowo meyakini bahwa Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih bukan hanya sekadar alat pemberdayaan ekonomi. Lebih dari itu, ia diposisikan sebagai senjata utama dalam perang melawan mahalnya harga obat. Visi ini mentransformasi Kopdes dari sekadar etalase produk desa menjadi garda terdepan dalam rantai pasok farmasi nasional.
Ini adalah sebuah manuver yang cerdas sekaligus radikal. Selama ini, “resep” harga obat yang sampai ke tangan warga desa telah melalui banyak “apoteker” tak resmi. Rantai distribusi yang panjang dan berlapis, dari produsen ke distributor besar, lalu ke agen, apotek, dan sub-agen, membuat harga asli obat membengkak berkali-kali lipat. Setiap lapis mengambil margin, dan rakyatlah yang menanggung beban akhirnya.
Gagasan Prabowo adalah memotong tuntas rantai yang berbelit itu. Dengan memberdayakan Kopdes Merah Putih sebagai titik distribusi akhir di level desa, alur logistik menjadi jauh lebih pendek. Bayangkan, obat bisa langsung dikirim dari distributor utama ke ribuan koperasi yang tersebar di seluruh negeri. Koperasi inilah yang kemudian menyalurkannya langsung ke masyarakat sekitar. Tak ada lagi tangan-tangan perantara yang tak perlu, tak ada lagi biaya siluman yang membebani.
Tentu, resep ini terdengar manjur di atas kertas. Namun, tantangan sesungguhnya adalah pada pelaksanaannya. Mampukah koperasi desa yang selama ini mengurus hasil bumi kini mengelola logistik farmasi yang rumit dan butuh standar ketat? Siapkah infrastruktur pendukungnya?
Meski begitu, keyakinan yang dilontarkan Presiden Prabowo telah memberikan arah baru yang jelas bagi Kopdes Merah Putih. Ini bukan lagi sekadar program ekonomi, tapi sudah menjadi program strategis kesehatan rakyat. Sebuah pertaruhan besar yang jika berhasil, tidak hanya akan membuat harga obat terjangkau, tetapi juga membuktikan bahwa kekuatan ekonomi desa adalah obat paling mujarab untuk menyembuhkan penyakit bangsa.